Senin, 24 Februari 2014

kiro ?

Judul tulisan : kiro ?
Riwayat revisi : 1/ 25 Februari 2014
Penulis : Mohamad F Akbar


Miris saya masih mendengar para praktisi mengunakan istilah kiro/ kiropraksi...
miris mendengar si katanya ahli mengatakan sama atau mirip sedikit kiro dengan yumeiho...
kalau sama kenapa mereka tidak merubah istilahnya? kenapa istilah kiro yang masih dipertahankan? mari kita bahas...

kenapa miris karena ini mengambarkan tentang

  1. budaya bajakan/ meniru yang harus dihapuskan dari Indonesia
  2. memperlihatkan kebiasaan asal kleim/ asal copas tak bertanggung jawab
  3. menunjukkan masyarakat yang kurang informasi dan pendidikan tidak layak
  4. tidak jujurnya si praktisi terhadap dari mana sumber belajarnya dan pendidikannya
  5. usaha pembiaran untuk membohongi masyarakat karena image chiropractic sangat bagus dan menguntungkan 
  6. tidak kreatifnya masyarakat dan terus mengadaptasi istilah asing yang tidak benar syarat layaknya
  7. dalam penulisan sejarah dan usaha dokumentasi keilmuan akan sulit diambil pertanggung jawabannya dan membuat orang tidak memiliki kebanggaan
  8. tidak ada usaha menganti istilah berarti mendzolimi ilmu chiropractic itu sendiri dan menganggu hubungan antar praktisi 
  9. memperburuk image pengobatan tradisional menjadi tidak dipercaya menjadi terpuruk diragukan

dalam praktek yang disebut dengan kiro itu, akan timbul masalah-masalah
  1. pasien/ peserta yang telah mencari informasi ternyata setelah mendapatkan layanan/ pelatihan kecewa dan mendapatkan praktek berbeda/ tidak sesuai harapan
  2. teknik-teknik yang disebut kiro ini masih terbatas pengembangannya, terbatas orientasi dan lingkupnya dalam kasus2 tulang belakang yang rumit...bisa dikatakan asal bunyiin sendi tanpa proses pemeriksaan dan usaha penjelasan kepada pasien sebagai syarat pada jenis pengobatan ini
  3. batas pengembangan memberikan status penerapan pada lingkup kebugaran bukan terapi pengobatan, dan ini banyak disalah artikan dan terus digunakan pada kasus2 tulang belakang, akhirnya banyak terjadi maal praktek
  4. paskah terapi jenis ini ditemukan : dislokasi tetap dengan penambahan, grade saraf kejepi bertambah, pengerasan strukture sendi yang sulit dikembalikan

tulisan masih berlanjut, akan dibahas :

  • perlukah dihapus kata kiropraksi di Indonesia- terutama di situs2 internet?
  • solusi istilah dan mensikapi sudah terlanjur
  • apa teknik kiro tidak berguna?
  • apa rumusan kiro sebenarnya?
  • apa bedanya dengan yumeiho/ thai massage dll yang terkait
  • status ilmu chiropractic sendiri, 
  • prosedur terapi yang benar, 
  • apakah kata 'inovasi itu realistis? apakah masyarakat akan bisa percaya?
Tetapi yang jelas adalah : STOP asal kleim, STOP membajak, STOP asal copas, STOP..bohong.. STOPPP Malu maluiin Indonesia... 

Tujuan tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran penamaan kiro adalah salah dan mengantinya dengan istilah yang lain jauh lebih baik dan segera para praktisi berorientasi kajian dan pengembangan teknik